Modernis.co, Jakarta – Anak usia dini merupakan tahap yang penting dalam kehidupan seseorang, di mana anak sedang mengembangkan keterampilan fisik, kognitif, sosial dan emosional anak. kemajuan teknologi membuat permainan tradisional tergeser dan dilupakan.
Perkembanagan teknologi dan perubahan sosial telah menyebabkan perubahan kebiasaan bermain anak-anak yang disebabkan oleh dominasi permainan modern. Permainan tradisional dapat menjadi salah satu sarana yang efektif untuk pembentukan karakteristik anak. permainan tradisional memiliki pengaruh positif terhadap pembentukan karakteristik pada anak usia dini.
Dalam konteks permainan tradisional, anak-anak belajar mengenai nilai-nilai seperti kerjasama, komunikasi, keterampilan sosial, kejujuran, kedisiplinan, ketekunan dan tanggung jawab. Selain itu, Permaianan tradisional juga dapat membantu anak untuk mengembangkan keterampilan motorik, kognitif dan kreatifitas melalui interaksi langsung dengan permainan tradisional. Permainan tradisional juga berperan dalam membangun identitas budaya.
Melalui partisipasi anak dalam permainan tradisional, anak-anak dapat memahami dan memperkuat identitas dan penghargaan terhadap warisan budaya. Kesimpulannya, permainan tradisional memiliki peran penting dalam pembentukan karakter pada anak usia dini. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang besar untuk mempromosikan dan mempertahankan permainan tradisional dalam kehidupan sehari-hari anak.
Peran orang tua sangat penting untuk memastikan bahwa permainan tradisional tetap hidup dengan cara menjadikan permainan tradisional sebagai kegiatan keluarga, sehingga dapat diwariskan ke generasi selanjutnya dan nilai-nilai positif yang terkandung dalam permainan tradisional akan terus diterapkan untuk pembentukan karakteristik anak usia dini.
Golden age merupakan masa keemasan anak usia dini. Masa keemasan ini dimulai ketika anak berusia 0 hingga 8 tahun. Pada usia ini, anak mengalami perkembangan yang sangat pesat, anak akan mempelajari, menerima segala sesuatu yang ada disekitarnya (Lumbin dkk, 2022: 52 ). Pada tahap awal perkembangan, anak akan melalui fase-fase penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendorong perkembangan anak usia dini adalah melalui permainan.
Bermain merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak (Afdhilla & Mahendra, 2020: 2). Perkembangan melalui bermain menjadikan anak lebih sering bersosialisasi sehingga dapat berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya yang membuat perilaku sosial anak berkembang dengan baik. Permainan tradisional merupakan permainan yang berasal dari nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun dan menyebar ke seluruh wilayah Indonesia (Asri dkk, 2021: 127).
Permainan tradisional telah menyebar ke seluruh pelosok Indonesia, hal ini menjadi ciri khas dari setiap masing-masing daerah. Permainan tradisional memainkan peran yang signifikan dalam menjaga dan meneruskan warisan budaya dari satu generasi ke generasi.
Permainan tradisional memiliki banyak bentuk permainan yang dapat dibedakan menjadi motorik kasar dan motorik halus, dengan bantuan permainan tradisional, kemampuan motorik anak harus dibina, karena banyak cara untuk melatih motorik anak melalui permainan (Sutini, 2018: 76). Permainan tradisional menjadikan anak-anak terlibat dalam gerakan fisik yang melibatkan koordinasi mata dan tanagan, kelincahan dan kekuatan fisik. Hal ini dapat memberikan manfaat positif pada perkembangan motorik anak.
Permainan tradisional juga berperan dalam pembentukkan kreatifitas dan imajinasi anak-anak. Kreatifitas sangat penting untuk dikembangkan karena dengan kreativitas orang dapat mewujudkan dirinya. Proses kreativitas dapat melalui empat tahap; (1) tahap persiapan, (2) tahap perencanaan, (3) tahap iluminasi, (4) tahap verifikasi. Permainan di zaman modern saat ini mulai dilupakan oleh anak-anak, remaja dan orang dewasa (Cahyadi dkk, 2022: 308).
Kemajuan teknologi membuat permainan tradisional tergeser dan dilupakan. Perkembangan teknologi dan perubahan sosial selama beberapa dekade terakhir telah menyebabkan perubahan kebiasaan bermain anak-anak yang disebabkan oleh dominasi permainan modern. Era globallisasi membawa pengaruh perubahan gaya hidup masyarakat modern. Perkembangan teknologi mencakup banyak aspek, maka jenis permainan pun mendapatkan pengaruhnya. Dari sinilah muncul istilah permainan modern (Nur & Asdana, 2020: 21).
Tulisan ini akan membahas mengenai pengaruh permainan tradisional terhadap pembentukkan karakteristik anak usia dini. Memahami manfaat permainan tradisional dapat menggali potensinya untuk pembentukkan karakter pada anak sehingga dapat menyusun strategi yang efektif untuk mengenalkan dan mendorong permainan tradisional pada anak usia dini.
Permainan Tradisional
Setyo & Muthmainah (2020: 34) menyatakan bahwa permainan tradisional merupakan jenis permainan warisan budaya bangsa yang sudah lama dimainkan. Sedangkan menurut Suryawan (2020: 3) permainan tradisional merupakan aset budaya, yaitu modal dari suatu masyarakat yang dapat mempertahankan eksistensinya ditengah masyarakat lain. Permainan tradisional biasanya mengandung unsur budaya dan nilai moral yang tinggi, seperti; kejujuran, solidaritas, integritas, keterampilan dan keberanian.
Permaianan tradisional dapat merangsang berbagai aspek perkembangan anak. Permainan ini sering melibatkan aktivitas fisik dan melibatkan interaksi sosial. Permainan tradisional memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
Pertama, penggunaan bahasa daerah yang terdapat pada permainan tradisional menunjukkan ciri kebudayaan setempat. Bahasa daerah yang ada pada permainan tradisional tidak dapat diganti, hal itu disebabkan karena dapat mengurangi makna serta menghilangkan nilai luhur yang ada pada permainan tersebut.
Kedua, Sederhana dan murah. Permainan tradisional umumnya tidak memerlukan peralatan yang mahal. banyak permainan yang menggunakan bahan yang mudah digunakan yang ada di sekitar kita.
Ketiga, diperlukan kreativitas dan imajinasi yang tinggi bagi para pemain (Anggita, 2019: 56).
Pengaruh Permainan Tradisional terhadap Pembentukkan Karakteristik Anak Usia Dini
Permainan tradisional memiliki peran penting terhadap pembentukkan karakter anak. Pembentukkan karakter anak bahkan dapat terjadi begitu saja tanpa disadari (Maghfiroh, 2020; 4). Karakter yang terbentuk pada permainan tradisional adalah jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, bertanggung jawab dan mandiri. Karakter yang terbentuk melalui permainan tradisional berjalan tanpa disadari, hal ini menyebabkan anak belajar secara mandiri dan tanpa paksaan. Oleh karena itu, permainan tradisional harus dikembalikan sebagai permainan utama anak agar tercipta anak yang berkarakter dan menjadi generasi yang berintegritas.
Perkembangan Fisik dan Kognitif
Fisik merupakan tempat berkembangnya berbagai perkembangan manusia yang berbeda-beda. Selalu ada perkembangan kognitif, sosial, moral agama dan bahasa dalam fisik. Struktur tubuh manusia berkembang dalam beberapa fase, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan usia tua (Istiqomah & Suyadi, 2019: 157).
Permainan tradisional seringkali melibatkan gerakan fisik seperti melompat, lari, dan menendang. Hal ini dapat melatih keterampilan motorik kasar dan halus yang dapat membantu perkembangannya. perkembangan fisik dan kognitif merupakan proses yang kompleks dan saling terkait.
Peningkatan Kemampuan Sosial dan Emosional
Meningkatkan keterampilan sosial- emosional anak pada usia dini sangat penting untuk membentuk hubungan sosial yang baik, mengelola emosinya, berkomunikasi dengan baik dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan orang lain. permainan tradisional juga dapat mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, yaitu kemampuan berkomunikasi, kerja sama dan pemecahan masalah (Hendar dkk, 2023: 157).
Permainan tradisional seringkali melibatkan interaksi antar anak. Dengan adanya interaksi ini anak akan belajar bekerja sama, berbagi, dan berkomunikasi antar sesama. Interaksi sosial ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial yaitu mengendalikan emosi.
Perbandingan Antara Permainan Tradisional dengan Permainan Modern
Permainan tradisional dan permainan modern memiliki perbedaan dalam beberapa hal, salah satunya mengenai kelebihan dan kelemahan dari masing masing permainan.
Kelebihan dan Kelemahan Permainan Tradisional
Permainan tradisional memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah kelebihan dan kelemahan permainan tradisional menurut (Maghfiroh, 2020: 7).
- baca juga: Transformasi Pembelajaran Daring
Kelebihan permainan tradisional, permainan tradisional membuat anak sehat dan perkembangan fisiknya tercapai. Permainan tradisional seringkali menuntut anak untuk melakukan gerakan fisik yang menggunakan keterampilan motorik kasar dan halus yang dapat meningkatkan koordinasi, keseimbangan, kelincahan, dan kekuatan fisik.
Kelemahan permainan tradisional, Permainan tradisional seringkali membuat anak bermain hingga lupa waktu. Hal tersebut dapat terjadi karena permainan tradisional menawarkan tantangan dan kesempatan untuk mencapai tujuan. sehingga, anak anak akan merasa terdorong untuk memainkannya terus menerus demi memenangkan permainan. Rasa ingin tahu dan kompetitif pada anak adapat membuat mereka ingin terus bermain sehingga lupa waktu.
Kelebihan dan Kelemahan Permainan Modern
Game online merupakan bentuk dari perkembangan dan lanjutan dari permainan tradisional. Perkembangan teknologi mencakup banyak aspek maka jenis permainan juga terkena pengaruhnya (Nur & Asdana, 2020: 21). Permainan modern memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Hal ini dapat terjadi, tergantung jenis permainan, cara anak berinteraksi dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain.
Permainan modern dapat membuat anak menghindari pertengkaran antar anak karena tidak ada kontak fisik, sehingga dapat meminimalisir terjadinya pertengkaran (Arum dkk, 2021: 43). Beberapa permainan modern bisa dimainkan secara daring yang dapat membuat anak berinteraksi dengan teman sebayanya secara virtual. Hal ini dapat membantu anak unruk belajar bekerja sama, mengembangkan komunikasi serta membangun hubungan sosial.
Permainan modern khususnya game online dapat menyebabkan anak mengalami kecanduan. Anak cenderung kesulitan bersosialisasi, tidak mengerti sopan santun, sebagai dampak tindakan kurangnya bersosialisasi (Tifani & Nurhanifah, 2023: 126). Anak-anak usia dini yang terlalu sering bermain permainan modern dapat menyebabkan ketergantungan. Mereka akan sulit untuk melepaskan diri dari permainan dan akan mengabaikan aktivitas lainnya seperti aktivitas fisik dan interaksi sosial. Permainan modern juga banyak melibatkan penggunaan perangkat elektronik seperti laptop, handphone dan komputer yang menyebabkan anak kurang terlibat dalam kegiatan fisik yang penting bagi perkembangan mereka.
Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Permainan Tradisional kepada Anak sebagai Kegiatan Keluarga
Peran orang tua dapat diartikan sebagai perilaku orang tua dalam posisi tertentu dalam lingkungan keluaraga, dimana mereka berperan sebagai pengasuh, pembimbing serta pendidik anak (Syamli dkk, 2023: 224). Orang tua merupakan pengasuh utama bagi anak. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan perawatan dasar seperti makan, pakaian dan tempat tinggal. Mereka juga harus memastikan anak mendapatkan kebutuhan fisik dan emosional yang baik. Orang tua sebagai pembimbing harus memberikan dukungan, dorongan emosional serta motivasi kepada anak mereka, sehingga membantu anak untuk mengembangkan keterampilan sosial, mengelola emosi dan menyelesaikan masalah.
Orang tua sebagai pendidik bertanggung jawab untuk mengajarkan nilai-nilai, norma-norma serta etika anak. Orang tua sangat berperan dalam mengenalkan permainan tradisional kepada anak, dengan tidak memberikan gadget kepada anak hingga anaknya dewasa (Henidar & Nugraha, 2019: 4). Peran orang tua dalam mengenalkan permainan tradisional sebagai kegiatan keluarga sangat penting untuk melestarikan warisan budaya dan meningkatkan hubungan keluarga.
Orang tua dapat menjelaskan kepada anak tentang nilai yang terkandung pada permainan dengan cara menceritakan cerita yang terkandung dalam permainan seperti sejarahnya, asal-usul serta nilai nilai sosial yang terkandung di dalamnya. Orang tua juga dapat mengajak anak-anak bermain permainan tradisional secara langsung. Seperti bermain congklak, enggrang ataupun gatrik. Hal ini dapat menjadikan ksempatan untuk menghabiskan waktu yang berkualitas bersama keluarga.
Kesimpulan
Permainan tradisional memilikipengaruh yang signifikan terhadap perkembangan karakter anak usia dini. Kesimpulan yang ditemukan yaitu;
(1) pengaruh positif terhadap perkembangan fisik, yaitu permainan tradisional banyak melibatkan kegiatan fisik yang membantu anak dalam mengembangkan koordinasi, motorik, kekuatan tubuh dan keseimbangan anak.
(2) perkembangan keterampilan sosial, permainan tradisional melibatkan interaksi antar anak sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan sosial seperti kemampuan berkomunikasi dan mengontrol emosi.
(3) melestarikan warisan budaya, permainan tradisional dapat membantu anak untuk memahami dan menghargai warisan budaya leluhurnya, yang pada akhirnya dapat memperkuat identitas mereka sebagai anggota masyarakat.
Permainan tradisional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukkan karakteristikanak usia dini. Melalui permainan tradisional, anak-anka akan dapat mengembangkan keterampilan fisik, sosial dan memperkuat hubungan dengan identitas dan budaya. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan dan mengenalkan permainan tradisional pada anak usia dini untuk membentuk karakter yang baik.
Oleh: Rahma Aliyah, Mahasiswa Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang
Daftar Pustakaka
Afdhilla, A. B., & Mahendra, S. A. (2020). Mengembangkan Multple Intelligences dengan Bermain pada Anak Usia Dini. Jurnal Care, 1-10.
Anggita, G. M. (2019). Eksistensi Permainan Tradisional sebagai Warisan Budaya Bangsa. Journal of Sport Science and Education, 55-59.
Arum, R. P., Sholehah, A. M., & Fatmawati. (2021). Pemanfaatan Game Online Sebagai Permainan Edukatif Modern Untuk Mengembangkan kreatifitas Anak. Jurnal Buah Hati, 33-48.
Asri, N., Pratiwi, E., Barikah, A., & Kasanrawali, A. (2021). Pemberdayaan Olahraga Rekreasi Melalui Permainan tradisional Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Tradisional Kalimantan Selatan. Jurnal pkm Ilmu Kependidikan, 126-133.
Cahyadi, A., Suhairi, M., Yane, S., Daryanto, Z. P., Sari, S., & Rahmat, A. (2022). Sosialisasi Permainan Tradisional dalam Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 307-314.
Hendar, Heryono, H., Zuraida, I., Astarina, A. N., & Sujatna, M. L. (2023). Pembentukan Karakter Anak Usia Dini melalui Permainan Tradisional. Jurnal Abdimas Bina Bangsa, 151-158.
Henidar, S. I., & Nugraha, N. D. (2019). Perancangan Buku Ilustrasi Interaktif Permainan Tradisional untuk Melatih Motorik Anak-anak. eProceedings of Art % Design , 6(2).
Istiqomah, H., & Suyadi. (2019). Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Sekolah Dasar dalam Proses Pembelajaran ( Studi Kasus diI SD Muhammadiyah Karangbendo Yogyakarta). Jurnal PGMI, 155-168.
Lumbin, N. F., Yakob, R., Daud, N., Rianti, R. Y., & Ardini, P. P. (2022). Permainan Tradisional Gorontalo Ponti dalam Menumbuhkan Nilai-nilai Karakter Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Anak, 52-59.
Maghfiroh, Y. (2020). Peran Permainan Tradisional dalam Membentuk Karakter Anak Usia 4-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Anak, 1-8.
Nur, H., & Asdana, M. F. (2020). Pergeseran Permainan Tradisional di Kota Makassar. Phinisi Integration Review, 17-29.
Setyo, A. B., & Muthmainah, M. (2020). Implementasi Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Sebagai Bentuk Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Anak, 33-39.
Suryawan, I. G. (2020). Permainan Tradisional Sebagai Media Pelestarian Budaya dan Penanaman Nilai Karakter Bangsa. Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja, 1-10.
Sutini, A. (2018). Meningkatkan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 67-77.
Syamli, A., Fitriyah, Rahmah, L., & Fajrotin, F. I. (2023). Peran Orang Tua dalam Peningkatan Pendidikan Anak di Era Digital di Desa Ketawang Daleman Gading. Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan, 221-242.
Tifani, A. Z., & Nurhanifah. (2023). Implikasi Permainan Latto-Latto terhadap Aspek Perkembangan Anak yang Kecanduan GAD. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 125-135.